Li Ying Xiu


A guide to know Ying

About

NamaLi Ying Xiu
Chinese Name李映秀
NicknameYing
BirthplaceBeijing
BirthdateMay, 1st
NationalityChinesse

Background story

Li Ying Xiu adalah anak pengusaha yang cukup berpengaruh di negara asalnya. Ayahnya yang merupakan pemilik perusahaan real estate terbesar di China bisa dibilang menjadi awal mengapa hidup Ying selalu berkecukupan dan tidak akan pernah habis 7 turunan.

Ying tidak pernah kekurangan suatu apa pun selama ia hidup karena ayahnya pasti akan menuruti semua kemauan sang anak. Mungkin dipikiran orang normal hal itu tentu membuat Ying senang, namun nyata tidak. Semua orang yang datang kepadanya hanya memanfaatkan kekayaannya saja. Bahkan sang ibu yang sudah resmi bercerai dengan ayahnya saat ia berusia 10 tahun juga memanfaatkan Ying untuk keperluan dirinya semata. Ying selalu berbohong pada ayahnya, meminta uang untuk keperluannya padahal uang tersebut pada akhirnya akan berakhir di tangan sang ibu.

Sampai pada suatu hari, terbongkarlah bahwa semua uang yang diberikan oleh sang ayah sepenuhnya diberikan kepada ibunya. Tuan Li murka karena menurutnya Ying sudah berbohong kepadanya dan tidak berkata jujur, padahal ia tau persis ayahnya paling tidak suka dibohongi. Apalah daya seorang Ying saat ini, ia hanya anak kecil yang terlampau polos dan tak bisa melakukan apa pun dikeadaan seperti ini.

Ying lelah, ayahnya selalu memasang topeng di depan para client jika mereka sedang bersama. Namun, jika sudah kembali ke rumah, tanpa diketahui sang ayah sering memarahi Ying akibat emosi yang selalu tidak bisa terkontrol dengan baik, ayahnya seorang pendendam dan terus saja menungkit masalah tersebut.

Sang kakak, Yingfeng yang tidak tega adiknya terus diperlakukan seperti itu akhirnya bertindak. Ia pun mengajak sang ayah berbicara empat mata dan akhirnya berujung dengan selesainya 'perang dingin' antara dirinya dengan ayahnya.

"Pindahlah ke Tokyo."

Ying kaget bukan main, bukan ini yang ia mau. Dirinya hanya ingin berdamai dan menyudahi perseteruhan tersebut. Namun, hal ini semata-mata dilakukan sang ayah agar Ying tidak lagi diperalat oleh ibunya maupun para 'fake friends' yang ada di sekitarnya. Tapi, tidak mudah untuk meninggalkan negara asalnya, terlebih lagi...Tokyo? Apa ayahnya sudah gila?

"Tenang saja, papa sudah mengurus semuanya. Papa sudah menitipkanmu kepada rekan bisnis papa di sana, mereka tidak punya anak perempuan dan papa yakin kau pasti akan diperlakukan dengan baik oleh mereka."

Tak ada pilihan lain selain mengikuti kemauan sang ayah. Hingga tiba hari di mana Ying akhirnya berangkat ke Tokyo dengan harapan ia bisa bertemu dengan orang baru dan melupakan semua masa kelamnya selama di China.

--------------------

"Selamat datang di Tokyo, Ying!"

Oh paman itu yang diceritakan oleh ayah, ia menjemput Ying langsung ke bandara bersama dengan anak dan juga istrinya. Sambutan yang hangat membuatnya tersenyum simpul.

"Saya sudah mengurus kepindahanmu di sekolah terbaik di sini. Tenang, tidak kalah bagus dengan Yew Chung."

Ya, Yew Chung International School, sekolah Ying yang dulu. Tidak pernah ada memori yang bagus di sana.

"Aku mendaftarkan mu ke Tenjin, di sana ada anak rekan bisnis ayah mu juga jadi mungkin kalian bisa berteman nantinya."

Berteman? Apa kali ini berhasil? Ah, semoga saja memang benar ada yang benar-benar mau berteman dengannya. Tidak apa-apa, mungkin akan sulit di awal tetapi Ying yakin bisa membiasakan diri dan membuka lembaran baru dari kisahnya di kota ini.

Anak yang ceria dan sangat ramah kepada siapa pun, ia juga baik namun terkadang terlalu baik hingga sering dimaanfaatkan oleh orang lain. Ying juga jarang sekali menceritakan masalahnya karena ia memang tidak mempunyai teman dekat. Terkadang ia suka menangis di kamarnya jika mengingat ibunya, padahal sudah jelas-jelas ibunya seperti itu tapi ia tetap menyayangi wanita yang sudah melahirkannya ke dunia. Tipikal soft girl yang hatinya gampang teresentuh jika melihat sesuatu yang mengharukan. Tapi, sedikit sulit untuk mengatur amarahnya jika ada hal yang tidak sesuai dengan keinginannya, sama seperti ayahnya.

Senang menari ballet, berenang dan juga bermain bridge.Tidak suka makanan pedasSangat menyukai kucing! Kucing dulu, baru yang lainPintar di pelajaran hitungan namun lemah jika sudha berhubungan dengan hafalanMenyukai forografi meski tidak begitu handal